Jumat, 12 Juni 2009

SEMUA DICIPTAKAN BERPASANGAN

ALLAH menciptakan segala yang ada di alam semesta ini berpasang-pasangan.
Saling melengkapi. Sekaligus saling mengisi. Saling bekerjasama. Saling
mengimbangi. Saling mempengaruhi satu sama lain. Dan saling menyempurnakan.

Karena berpasang-pasangan itu, jika salah satunya tidak ada, yang lain bakal
merasa kehilangan. Bakal timpang. Bakal memunculkan masalah. Dan berbagai
persoalan lainnya.

Bagaikan malam dengan siang. Atau, tangan kanan dan tangan kiri. Kaya dan
miskin. Penguasa dan rakyat jelata. Orang pintar dan orang bodoh. Ulama dan
awam. Dan seterusnya.

Pernahkah Anda membayangkan adanya siang tanpa ada malam? Lantas apa gunanya,
dan apa maknanya? Atau sebaliknya ada malam tanpa ada siang? Yang ada, bakal
muncul masalah. Sehingga Allah mempertanyakan hal itu kepada kita di dalam
Al-Qur’an, agar kita berpikir.

QS. Al Qashash (28): 71-72
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu
terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan
mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?"

Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu
terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan
mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu
tidak memperhatikan?"

Siang dan malam adalah pasangan serasi yang memungkinkan terjadinya kehidupan
di muka bumi. Jika Bumi hanya memiliki siang saja, maka kehidupan di muka bumi
ini bakal musnah, karena terlalu panas. Permukaan Bumi bakal mendidih hanya
dalam hitungan beberapa ratus jam saja.

Sebaliknya, jika Bumi hanya memiliki malam, di Bumi pun tidak bakal muncul
kehidupan. Sebab permukaan bumi bakal membeku. Juga hanya dalam hitungan ratusan
jam saja.

Pergantian siang dan malam itulah yang menyebabkan munculnya mekanisme
kehidupan secara sempurna di muka bumi. Allah memperpasangkan siang dan malam
demi terciptanya kehidupan manusia di dalamnya. Itulah yang digambarkan Allah
dalam berbagai ayatNya.

QS. Al Jaatsiyah (45): 5
dan pada pergantian malam dan siang, dan hujan yang diturunkan Allah dari
langit lalu dihidupkanNya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada
perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
berakal.

Bukan hanya soal siang dan malam saja, Allah menciptakan pasangan. Kaya-miskin
pun adalah sebuah pasangan yang serasi. Bisakah Anda bayangkan jika manusia di
muka Bumi ini kaya semua? Siapakah yang mau melayani yang lain? Demikian juga
bila miskin semua, siapa yang bakal membiayai kehidupan sosial? Maka, kehidupan
sosial kita bakal berhenti karenanya.

Penguasa dan rakyat, juga pasangan yang serasi. Tak mungkin ada penguasa jika
tidak ada rakyat. Sebaliknya rakyat juga butuh penguasa untuk mengatur kehidupan
kolektifnya. Keduanya berpasangan saling membutuhkan, dan saling melengkapi.

Ulama dan awam pun saling membutuhkan. Keduanya adalah pasangan. Ulama hanya
bisa disebut ulama - dan kemudian menjadi bermanfaat - karena ada orang awam.
Dan orang awam pun disebut orang awam karena ada pembandingnya, sang ulama. Dan
seterusnya. Dan sebagainya.

Seluruh alam semesta diciptakan Allah secara berpasang-pasangan. Persis
seperti dikemukakan olehNya dalam ayat berikut ini.

QS. Adz Dzaariyaat (51): 49
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan
kebesaran Allah.

Dalam kasus yang lebih khusus Allah menyebut tumbuh-tumbuhan, binatang dan
manusia pun diciptakan secara berpasang-pasangan. Termasuk segala sesuatu, yang
tidak kita ketahui.

QS. Yasin (36): 36
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan berpasangan semuanya, baik dari apa
yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak
mereka ketahui.

QS. Asy Syuura (42): 11
(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu
sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan
(pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada
sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.

Ya, manusia diciptakan Allah berpasang-pasangan. Secara fisik maupun
fungsinya. Secara fisikal, manusia diciptakan sebagai pasangan laki-laki dan
perempuan. Dan secara fungsi, manusia juga membutuhkan pasangan-pasangan dalam
skala yang lebih luas di bidang sosial, politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya
seperti telah kita ungkap di depan.

Laki-laki adalah pasangan wanita. Demikian pula sebaliknya. Jika mereka tidak
berpasangan, atau memilih pasangan yang lain, maka hasilnya adalah masalah. Baik
secara individual, ataupun sosial. Kenapa demikian? Sebab, keduanya memang
diciptakan bersifat komplementer. Saling melengkapi dan membutuhkan. Secara
fisik maupun secara fungsi. Begitulah memang fitrahnya. Begitulah desain
penciptaannya.

QS. An Najm (53): 45
dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan
perempuan,

QS. An Naba' (78): 8
dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan,

Siapa saja yang tidak berpasangan, ia menyalahi fitrahnya. Akan muncul
kerinduan yang tidak bisa dibendung, dan jika penyalurannya salah bakal
memunculkan masalah di kemudian hari.
Bukan hanya dalam skala individual, dalam skala sosial pun mereka yang tidak
mau saling tolong menolong dengan orang lain bakal mengalami masalah juga. Ya,
semua itu karena Allah menciptakan kita dengan fitrah berpasang-pasangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar